Sosokyang sempat dikira sebagai jenazah pelaku bom Bali 1, Imam Samudra yang masih utuh terkuak.
Di Ruteng, jasad Suster Yulia Ndama OSU yang dimakamkan 19 tahun juga ditemukan masih utuh. sosial dan portal berita internasional baru-baru ini ramai memberitakan mengenai jasad seorang pendiri biarawati di Missuori yang masih utuh. Suster Wilhemina OSB adalah suster Benediktin yang bertugas di Keuskupan Missuori Amerika Serikat. Dia meninggal pada 2019 lalu. Awalnya pihak biara ingin memindahkan makam Suster Wilhemina. Namun, ternyata pihak biara mendapatkan kondisi jenazah yang masih utuh. Saat pemakaman pada 2019, Suster Wilhemina sama sekali tidak dilakukan pengawetan jenazah. Meski demikian, ketika diangkat kondisi jenazah Suster Wilhemina masih utuh. Pihak biara sama sekali tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini. Mereka berpikir akan menemukan bagian tulang belulang saja. Pihak biara Benediktin mengatakan, pihaknya tidak pernah menyebarluaskan kondisi jenazah Suster Wilhemina “Kami tidak punya rencana untuk menyebarluaskan temuan ini. Namun kabar ini tersiar seperti api di hutan. Tuhan bekerja dengan cara misterius,” ujar pihak Biara Benediktin. Pihak Keuskupan Kansas di Amerika Serikat memberi pernyataan atas temuan ini. Mereka masih melakukan penelitian atas temuan menakjubkan ini. “Kondisi jenazah Suster Wilhemina memang menimbulkan antusiasme dari masyarakat luas. Namun perlu dipahami, bahwa kami masih melakukan penelitian. Uskup Johnston mengundang saudara sekalian untuk berdoa, selama masa penyelidikan ini,” tulis pernyataan itu. Saat berita ini menjadi viral dan ramai diperbincangkan, masyarakat berbondong bondong untuk ke Missuori. Para pengunjung diperkenankan untuk memegang jenazah Suster Wilhemina, sambil berdoa di depan jenazah. Saat ini Suster Wilhemina sedang diteliti kondisi jenazahnya, dan dipertimbangkan untuk diberikan gelar Santo Santa. Namun karena baru empat tahun meninggal, maka Suster Wilhemina belum bisa mendapatkan gelar Santo atau Santa. Dalam agama Katolik, orang-orang yang jenazahnya masih utuh menjadi simbol suci bagi umat Katolik. Nantinya, dia bisa diberi gelar suci, atau dikenal dengan Santo atau Santa. Peti jenasah tempat Sr. Yulia terbaring setelah wafatnya pada 14 Agustus 2004, seteLah menghembuskan nafas terakhir di RSU Ruteng. Ia wafat pada usia 60 tahun dan dikenal sebagai seorang biarawati yang murah senyum, baik hati dan disiplin dalam hidupnya. Foto Jimmy Carvallo Jenazah Suster di Ruteng Temuan jenazah Suster juga terjadi di Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Jenazah Suster Yulia Ndama OSU yang dimakamkam 19 tahun lalu ditemukan masih utuh. Hal itu terjadi ketika dilakukan pemindahan makam atau tradisi Teing Hang oleh pihak keluarga. Pihak keluarga menyatakan, saat ingin dipindahkan ada peti untuk memindahkan tulang belulang. Namun saat ingin dipindahkan, hal yang tidak terduga terjadi. Keluarga menemukan peti jenazah utuh. Tak hanya itu, pakaian biarawati berwarna putih dan tudung yang dikenakannya juga masih utuh. Setangkai bunga mawar hidup yang dahulu disematkan di sisi dada kiri baju biarawatinya, nampak sudah kering tapi masih ada. Kelopak bunga dan daun masih terlihat. Foto Sr. Juliana Timung Ndama, OSU, atau yang dikenal dengan nama biara sebagai Sr. Yulia Ndama. Ia mengabdi sebagai biarawati di Ordo Santa Ursula Ursulin dan wafat pada 14 Agustus 2004. Setelah 19 tahun dimakamkan, jenasahnya masih utuh, saat digali kembali di pemakaman Kampung Lawir di Ruteng, Manggarai. Foto Selama masih hidup, Suster Yulia mengabdikan hidupnya untuk membiara. Ia bertugas di wilayah Jakarta, dan juga di wilayah Bandung. Suster Yulia pernah menjadi Kepala Sekolah di Sekolah Ursulin. Dia juga pernah mengurus para lansia yang ada di panti. Tidak hanya mengabdikan hidupnya untuk pelayanan, Suster Yulia juga suka berdoa rosario. Saat sedang berada dalam Komunitas Ursulin, Suter Yulia seringkali memegang rosario miliknya sebelum meninggal. Suster Yulia memberi teladan, di mana ia baik hati kepada semua orang dan juga ramah kepada orang. Dalam pelayanan saat hidup dia tidak membedakan orang lain, dan cenderung berbagi senyum kepada semuanya. Teladan Hidup Suster Wilhemina dan Suster Yulia memberi teladan baik, di mana mereka sudah mengabdikan hidup kepada Tuhan dan berbuat baik kepada sesamanya. Suster Yulia dan Suster Wilhemina juga dikenang banyak orang, meski raganya sudah tidak ada lagi di dunia. Suster Yulia dan Suster Wilhemina mempercayakan hidup mereka kepada sampai Tuhan akhirnya memanggil mereka Semoga ini bisa menjadi teladan bagi kita, terutama anak anak muda, agar tidak terpaku dengan hal duniawi. Kita bisa menyisakan waktu kepada Tuhan, agar hidup kita bisa mendapatkan ketenangan dan juga mendapatkan kedamaian dalam hidup. Kontributor Helena Brilianty, suka nulis suka fotografi adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.
Sayamendapat komentar seperti dibawah ini di internet: Asal usul penyebutan X-mas itu di buat oleh mereka yang tidak percaya pada Yesus Kristus (Jesus Christ) sehingga kata "Christ" pada Christmas mereka ganti dengan kata "X" karena mereka tidak ingin mengucapkan nama Yesus. Inilah perbedaan akan mereka yang merayakan natal tapi tidak
15 Februari Jenazah St. Antonius Padua dipindahkan 15 Februari 1350 Ketika St. Antonius meninggal dunia pada 13 Juni 1231, jenazahnya dimakamkan di gereja Fransiskan yang kecil, Santa Maria, di Padua. Menjelang tahun 1263, gedung basilika yang sedang dibangun sudah cukup maju, sehingga jenazah St. Antonius dapat ditempatkan di bawah altar besarnya. Ketika pada kesempatan itu kain kafannya dibuka, ditemukan bahwa tubuh sang santo sudah menjadi abu, kecuali beberapa tulangnya, tetapi lidahnya masih tetap utuh, seolah-olah masih hidup. St. Bonaventura, yang pada waktu itu menjabat sebagai Minister General Saudara-saudara Dina, dengan hormat meletakkan lidah itu pada tangannya, dan berseru “O lidah yang terberkati, yang telah selalu memuji Tuhan dan membuat orang-orang lain juga memuji-Nya, sekarang menjadi nyatalah betapa agung jasamu di hadapan Allah!” Lidah St. Antonius diletakkan dalam tempat relikwi khusus, dan masih dapat dilihat sekarang ini di dalam sebuah kapel khusus pada sisi epistel dari basilika itu. Pada 1310 basilika itu hampir selesai dan jenazah St. Antonius dipindahkan ke sebuah makam di tengah basilika. Pemindahan final jenazah St. Antonius ke kapel, tempatnya yang sekarang ini pada sisi Injil basilika, terjadi pada 1350. Pemindahan yang terakhir inilah yang diperingati pada tanggal 15 Februari ini. Sumber The Franciscan Book of Saints, ed. by Marion Habig, OFM, © 1959 Franciscan Herald Press. Penerjemah Alfons S. Suhardi, OFM
MarsmaDwi Badarmanto menjelaskan alasan dibutuhkanya 142 kantung jenazah di RSUP Adam Malik Medan untuk mengevakuasi jenazah
Lazimnya, setelah pemakaman, entah itu dengan cara dikubur atau dikremasi, tubuh manusia nantinya akan terurai dan akhirnya bersatu dengan tanah. Namun, hal ini tidak berlaku bagi beberapa orang. Tidak sedikit orang yang justru seakan-akan 'menolak' untuk membusuk dan menyatu dengan Bumi setelah dimakamkan. Entah itu karena pengawetan atau karena faktor alam, beberapa jenazah ini menjadi perhatian dunia lantaran awet bahkan hingga ribuan tahun lamanya. Dilansir dari berbagai sumber, pada Jumat 20/9 merangkum 5 jenazah paling awet dan terkenal di dunia. baca juga Panik! Pengunjung IKEA Shanghai Berebutan Keluar Toko karena Mendadak Lockdown Waspada! Indonesia Bisa Ketiban Sial Karena Tensi China-Taiwan Delegasi Kongres AS Mendadak Datang ke Taiwan usai Kunjungan Nancy Pelosi, Ada Apa? 1. 'Tollund Man' atau Manusia Tollund Jenazah Awet. BBC Ditemukan oleh dua orang pemotong gambut di rawa Bjaeldskovdal, wilayah desa Tollund, Denmark, pada 6 Mei 1950, Manusia Tollund pun langsung menyedot perhatian dunia. Pasalnya, oleh para ilwuman, mayat mumi pria ini diprediksi hidup pada abad ke-4 Sebelum Masehi SM, yaitu selama Zaman Besi Pra-Romawi. Meskipun sudah berusia lebih dari tahun, jenazah tersebut tampak sangat terawat, utuh, dan tidak membusuk. Saat ditemukan, tubuh pria dari Zaman Besi ini terlihat menghitam seperti arang dan terdapat tali pengikat yang melingkar di sekitar lehernya. Jasad pria ribuan tahun ini tampak masih segar dengan kerutan-kerutan yang masih terlihat di beberapa bagian wajah hingga jenggot yang masih tergantung di dagunya. Pria ini juga terlihat masih mengenakan topi yang terbuat dari kulit domba. Sempat dikira mayat hasil pembunuhan, para ahli pun menduga kuat bahwa kematian Manusia Tollund ini ada kaitannya dengan sebuah ritual pengorbanan yang dilakukan oleh orang pada Zaman Besi. Sedangkan arkeolog mengklaim awetnya Manusia Tollund disebabkan faktor alam, yaitu karena pengaruh lingkungan yang mengandung air yang asam, suhu rendah, minim oksigen, hingga adanya bakteri yang menjaga kulit serta organ Manusia Tollund. 2. Otzi Jenazah Awet. ScienceAlert Lebih tua dari Manusia Tollund, Otzi dinobatkan menjadi jenazah tertua seantero Eropa. Otzi diperkirakan berasal dari Zaman Tembaga dan hidup sekitar tahun 3359 dan 3105 SM. Alhasil, mumi Otzi pun diprediksi sudah berumur sekitar tahun. Sementara itu, nama Otzi disematkan kepada mumi 5 ribu tahun ini karena ketika ditemukan pada 19 September 1991 lalu, tubuhnya tersimpan di gletser Schnalstal di Otztal Alps, dekat Hauslabjoch yang terletak di perbatasan Austria dan Italia. Meskipun tidak 'sebagus' Manusia Tollund, Otzi dinilai sangat awet lantaran selama lebih dari 5 ribu tahun, tubuhnya tidak hancur dan masih utuh. Bahkan, hasil autopsi menunjukkan bahwa semua organ tubuh Otzi masih dalam keadaaan baik, meskipun paru-parunya diketahui telah menghitam. Otzi mengalami pengawetan secara alami, yaitu karena meninggal di sekitar wilayah pegunungan Alpen Otztal yang dingin. Sementara, menurut para ahli, sebab kematian Otzi diperkirakan karena pukulan benda tajam di bagian kepalanya. 3. Rosalia Lombardo Jenazah Awet. Allthatsinteresting Rosalia Lombardo adalah seorang gadis cilik cantik asal Italia yang lahir pada 13 Desember 1918 silam. Namun, umurnya sangat pendek lantaran meninggal pada usia 2 tahun akibat penyakit pneumonia yang dideritanya. Melihat anak perempuannya tewas di usia yang masih sangat muda, ayah Rosalia, Mario Lombardo, meminta ahli pembalseman mayat sekaligus taksidermis ternama asal Sisilia, Alfredo Salafia, untuk 'mengabadikan' tubuh Rosalia. Berkat kombinasi ajaib formalin, garam seng, alkohol, asam salisilat, hingga gliserin, tubuh mungil Rosalia pun tetap utuh, cantik, dan segar hampir satu abad lamanya. Pasalnya, jika dihitung, saat ini, jasad anak perempuan Italia ini setidaknya sudah menginjak usia 99 tahun. Jenazah Rosalia diketahui disimpan di Capuchin Catacombs of Palermo, Sisilia, Italia selatan. Oleh para pengunjung, Rosalia dijuluki sebagai 'sleeping beauty' atau 'putri tidur' lantaran ekspresinya yang cantik dan damai. 4. Lady Xin Zhui Flickr Barangkali, mumi paling awet dan terpelihara di dunia adalah jenazah istri seorang politisi Dinasti Han Barat pada abad ke 163 SM, Lady Xin Zhui atau biasa dipanggil dengan nama Lady Dai. Pasalnya, saat ditemukan sekitar tahun 1972 di bukit Mawangdui, jasad Lady Xin Zhui masih dalam keadaaan sangat terjaga dan bagus. Lebih dari 2 ribu tahun, kulit istri Li Cang ini masih terlihat sangat lembut dan lembab. Dengan kondisi tersebut, sendi Lady Xin Zhui ini masih bisa digunakan untuk menggerakkan kaki serta lengannya. Selain itu, semua organ hingga pembuluh darah Lady Xin Zhui diketahui masih utuh. Alhasil, para ahli pun sampai bisa mengetahui golongan darah A yang dimiliki oleh bangsawan China kuno ini. 5. Santa Bernadette Soubirous SantuarioSantAnnaCaserta Salah satu jenazah paling terkenal dan mengagumkan di dunia adalah jasad seorang biarawati asal kota Lourdes, Prancis selatan, Maria Bernada Soubirous atau biasa dipanggil dengan sebutan St. Bernadette Soubirous. Bahkan, makamnya dijadikan pusat ziarah yang mampu menyedot sekitar 5 juta umat Katolik dari seluruh penjuru dunia setiap tahunnya. Biarawati Prancis ini diketahui meninggal pada 16 April 1879, yaitu saat ia masih berusia 35 tahun. Namun, saat digali 30 tahun kemudian, tepatnya pada 22 September 1909, tubuh Soubirous nyatanya masih utuh, dan benar-benar hanya seperti sedang tertidur. Semua organ tubuh, bibir, gigi, hingga kuku-kukunya tampak sempurna dan tidak ada tanda kerusakan sama sekali. Garis urat darah pada lengan bagian bawah Soubirous pun masih kentara dengan jelas. Kini usia jasad Soubirous pun sudah mencapai usia 140 tahun. Namun, hingga sekarang, masih belum ada penjelasan secara pasti mengapa jenazah biarawati asal Prancis ini masih tetap utuh dan cantik meskipun sudah berusia ratusan tahun. Itulah 5 jenazah paling awet sedunia. []
Sisasisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Jakarta - Inkoruptibilitas. Itu adalah istilah yang merujuk pada kondisi mayat yang tak membusuk meski telah dimakamkan dalam waktu yang lama. Faktor lingkungan alamiah di liang lahat mempengaruhi awetnya mayat-mayat dari tulisan Heather Pringle di Discover Vol 22 Nomor 6, diakses detikcom pada Kamis 8/2/2018, Santa Zita adalah salah satu sosok inkoruptibel yang terkenal. Dia lahir pada 1212 dan meninggal dunia pada 1272 di desa Montsegradi, tak jauh dari Lucca Italia. Makamnya digali pada 1580 dan jasadnya masih utuh. Meski begitu setelah jasadnya ditemukan utuh, proses mumifikasi dengan campur tangan manusia dilakukan. Zita dikanonisasi diproses penasbihan menjadi orang suci, yakni santo atau santa pada 1696. Dilansir dari Slate, majalah berhaluan liberal dari Amerika Serikat, mayat St Paula Frassinetti yang bisa dijumpai di Biara St Dorotea di Roma juga tidak membusuk. Paula sudah meninggal 133 tahun lalu. Ada lagi jasad Francesca Romana yang ditemukan utuh pada 1440 beberapa bulan setelah kematiannya. Namun setelah ditilik dua abad kemudian, jasadnya sudah berubah menjadi penelitian patolog dari Universitas Pisa, membuka makam memang mengakibatkan kerusakan iklim mikro. Perubahan iklim mikro itu berakibat pada rusaknya jasad yang sebelumnya bisa terawetkan oleh kondisi sebelum pembukaan makam. Wajar bila jasad Francesca Romana kemudian menjadi tulang belulang setelah dilihat kembali dua abad Vatikan tak lagi mensertifikasi jasad inkoruptibel sebagai orang suci. Namun sebelumnya, penghormatan terhadap orang suci yang jasadnya tak busuk adalah tradisi Katholik Roma dan Ortodoks Timur. Heather Pringle menjelaskan bahwa saat itu, tidak membusuk dipandang sebagai tanda dari berabad-abad, banyak yang memuji jasad-jasad ini sebagai bukti campur tangan Ilahi, ini adalah bukti bahwa mereka adalah pelayan Tuhan yang sejati semasa hidupnya. Orang yang taat percaya bahwa jasad-jasad ini punya kekuatan menyembuhkan berbagai jasad Santa Zita digali, konon orang-orang buta menjadi bisa melihat dan orang-orang mandul menjadi begitu, pandangan baru terhadap inkoruptibilitas telah muncul. Para patolog ahli penyakit, ahli kimia, hingga ahli radiologi diminta Vatikan untuk memeriksa peti-peti jenazah abadi itu. Mereka memeriksa dua lusin jasad orang-orang suci dan sebagian jasad-jasad ini telah sengaja dimumifikasi oleh para pengikutnya, namun sebagian lagi menjadi awet gara-gara faktor kondisi lingkungan yang mendukung. Ini memunculkan pertanyaan baru soal inkoruptibilitas."Apa yang ajaib?" gugat Ezio Fulcheri, patolog dari Universitas Genoa dan salah satu pimpinan peneliti jasad inkoruptibel. Fulcheri pernah pula meneliti jasad orang-orang yang dianggap luhur, terdiri dari belasan jasad uskup agung dan uskup-uskup pada 1986, bekerja di dekat Saint Peter's benua Amerika, ada mumi dari suku Inka, umurnya 500 tahun. Dilansir Daily Mail, Mumi itu ditemukan pada 1985 oleh para pendaki gunung di ketinggian meter, di barat daya punggung bukit Cerro Aconcagua, Provinsi Mendoza, Argentina. Mumi La Doncella ditemukan di Llullaillaco By grooverpedro via Wikimedia CommonsIni adalah mumi anak laki-laki yang dikorbankan dalam ritual capacocha, berupa pembiusan dan pembekuan sampai mati. Mayatnya diangkat oleh arekolog, kondisinya masih mengenakan berbagai kain dan dikelilingi enam lagi yang dinilai sebagai mumi dengan kondisi paling terjaga secara almiah, adalah mumi tiga anak Inka yang ditemukan di ketinggian meter gunung Llullaillaco, perbatasan Argentina dan Chile. Sebagaimana diberitakan Live Science, tiga mayat anak yang ditemukan pada 1999 ini adalah korban ritual juga, 500 tahun lalu. Dari tiga mayat anak ini, yang paling ikonik adalah La Doncella, usianya 15 tahun saat dikuburkan. Mayat anak suku Inka ini bukan sengaja dimumi dalam pengertian dibalsem atau diberi pengawet seperti mumi Mesir. Mayat anak ini awet karena berada dalam kondisi alamiah tertentu. Kondisi lingkungan yang mendukung di sini adalah dingin yang ekstrem dan kondisi yang kering di pucuk tertinggi pegunungan Benua Asia, ada Cherchen Man dan Loulan Beauty dari Tarim Basin, Xinjiang, China. Mumi ini mengungkap soal ras Kaukasia yang mendiami Asia. Mumi yang ditemukan di Tarim Basin, China Wikimedia CommonsPenjelasan soal mumifikasi alamiahMayat-mayat orang suci di Eropa memang dihormati. Sebab-sebab mayat ini bertahan dari pembusukan diteliti oleh Fulcheri lewat penggalian di Basilika St Fransiskus di Arezzo, Italia. Di sini ada kasus sejenis yang bisa jadi rujukan kasus inkoruptibilitas yang lainnya. Di ruangan bawah terdapat tiga jenazah orang kaya Abad 17-18. Penelitian dipimpin Gaspare ruang bawah tanah tempat penyimpanan jenazah ini, temperaturnnya tak jauh berbeda antara musim panas dan musim dingin. Lantai di atasnya terbuat dari batu dan membuat suhu tetap rendah. Temperatur di dalam ruang makam ini bakal stabil di kisaran 58 derajat Fahrenheit sekitar 14 derajat Celcius, beberapa derajat di bawah ambang batas ideal bagi tumbuhnya bakteri. Jasad-jasad Inka di Amerika Latin terjaga keawetannya sampai 500 tahun karena ketinggian tempat mereka bersemayam. Ada yang di ketinggian meter, ada pula yang ditemukan di gunung Llullaillaco di ketinggian meter. Lullaillaco juga adalah salah satu tempat dengan udara terkering di dunia. Ini juga menjadi situs arkeologi tertinggi dalam sejarah. Kombinasi dingin dan kering menjadi penjaga jasad mereka melewati lima abad. Jasad Cherchen Man dan Loulan Beauty di China juga terjaga melewati zaman di Tarim Basin. Karena kondisi gurun yang kering, jasad manusia ras Kaukasoid-Mongoloid ini menjadi awet, termumifikasi secara alamiah. Padahal usianya sudah satu milenium sebelum Masehi. dnu/fjp
Πитусвተ аኯисвՃոዢуσե щуጩቴмуրуцա հаሃυյуԵՒρ ሴухጨщխկаρը
Ожէлէсроኤо ж ሠирևգудрощАχεֆαኚаዋυታ уዢеፍеኀ σዥдաЕчօ ኅ
ኩуτያዊ эዞቱζесըср таፁолխԻф αሔիжоሹ ипсոβተл աጵኙջըሀо ձ
Ке за αժукιξωվоЗሻ ሞոноቿуኮ кθтрጃнтиሢ ιкт
AnehTapi Nyata, Ada Jenazah Masih Utuh dan Berbau Wangi Meski Telah Dikubur Selama 3 Tahun, Begini Faktanya. Beberapa waktu lalu heboh kabar soal jenazah yang masih utuh bahkan berbau wangi meski telah dikubur 3 tahun lalu. Jenazah tersebut merupakan Almarhum KH Achmad Baidowi asal Dusun Banbalang, Desa Batoporo Barat, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang. Télécharger Quel est le point de vue des Témoins de Jéhovah sur les funérailles ? Nos croyances et nos pratiques relatives aux funérailles sont fondées sur les enseignements de la Bible. En voici quelques-uns Il est normal de pleurer un être cher. Les disciples de Jésus ont pleuré la mort de leurs proches Jean 1133-35, 38 ; Actes 82 ; 939. Par conséquent, nous ne considérons pas les funérailles comme une occasion de faire la fête Ecclésiaste 31, 4 ; 71-4. Les funérailles sont plutôt une occasion de montrer de l’empathie Romains 1215. Les morts ne sont pas conscients. Quelles que soient nos origines ou notre culture, nous rejetons les coutumes ou les pratiques fondées sur la croyance non biblique que les morts sont conscients et peuvent avoir une influence sur les vivants Ecclésiaste 95, 6, 10. Cela comprend les coutumes comme les veillées mortuaires, les funérailles célébrées en grande pompe, les anniversaires de décès, les sacrifices aux morts, le fait de communiquer avec les morts ou de leur adresser des requêtes, et les rites de veuvage. Nous rejetons toutes ces coutumes et ces pratiques par obéissance au commandement biblique suivant Séparez-​vous, [...] et ne touchez plus la chose impure » 2 Corinthiens 617. Il y a un espoir pour les morts. La Bible enseigne qu’il y aura une résurrection et que le temps viendra où la mort n’existera plus Actes 2415 ; Révélation 214. Comme pour les premiers chrétiens, cette espérance nous aide à rejeter les pratiques funéraires démesurées 1 Thessaloniciens 413. La Bible recommande la modestie Proverbes 112. Nous ne profitons pas des funérailles pour faire l’orgueilleux étalage » d’une situation financière ou d’un statut social 1 Jean 216. Nous n’organisons pas de funérailles en grande pompe dans le but premier de divertir ou d’afficher des cercueils hors de prix et des habits somptueux qui impressionnent les observateurs. Nous n’essayons pas d’imposer nos croyances aux autres. À ce sujet, nous suivons le principe suivant Chacun de nous rendra compte à Dieu pour soi-​même » Romains 1412. Néanmoins, si nous en avons l’opportunité, nous essayons d’expliquer nos croyances avec douceur et profond respect » 1 Pierre 315. Comment se déroulent les funérailles d’un Témoin de Jéhovah ? Lieu Si une famille le souhaite, des funérailles peuvent être tenues à l’endroit de son choix, comme une Salle du Royaume, un funérarium, un domicile, un crématorium ou un cimetière. Cérémonie funèbre Un discours est prononcé pour réconforter les endeuillés en expliquant ce que la Bible dit au sujet de la mort et de l’espérance de la résurrection Jean 1125 ; Romains 512 ; 2 Pierre 313. Le discours peut rappeler les belles qualités de la personne décédée et mettre en avant des leçons encourageantes tirées de la vie de cette personne fidèle 2 Samuel 117-27. Un cantique basé sur les Écritures peut être chanté Colossiens 316. Une prière réconfortante conclut la cérémonie Philippiens 46, 7. Frais ou quêtes Aucun de nos services religieux n’est payant et cela est aussi valable pour les funérailles. Il n’y a pas non plus de quêtes lors de nos offices Matthieu 108. Assistance Les non-Témoins qui veulent assister aux funérailles tenues dans une Salle du Royaume, sont les bienvenus. Comme nos autres offices, les cérémonies funèbres sont ouvertes au public. Les Témoins assistent-​ils aux funérailles organisées par d’autres religions ? Il revient à chaque Témoin de décider personnellement de ce qu’il fera en se laissant guider par sa conscience éduquée par la Bible 1 Timothée 119. Mais nous ne participerons à aucune cérémonie religieuse qui nous semble être en contradiction avec ce que dit la Bible 2 Corinthiens 614-17.
Beritadan foto terbaru jenazah ulama masih utuh - Jenazah Ulama Indonesia Hebohkan Arab Saudi, Pemindahan Makam Batal karna Jenazah & Kafan Masih Utuh Jumat, 13 Mei 2022 Cari
Haïti préparait jeudi les obsèques sous haute sécurité du président Jovenel Moïse, 15 jours après son assassinat qui a encore davantage plongé dans l'incertitude le pays et fait resurgir des tensions historiques au sein de la chef de l'État, abattu à l'âge de 53 ans par un commando armé, sera inhumé vendredi à Cap-Haïtien, la métropole septentrionale de sa région natale. La deuxième ville d'Haïti s'est réveillée jeudi dans le calme. Mais, la veille, des heurts ont éclaté en raison de la présence sur place du directeur général de la police nationale, Léon Charles. Le chef policier a été chahuté alors qu'il inspectait les dispositifs de sécurité installés pour les obsèques. Il n'a pas pris part jeudi matin à une messe de requiem célébrée en la cathédrale, les cérémonies d'hommage se déroulant sur plusieurs jours. Des habitants locaux lui reprochent d'avoir échoué à protéger le président Moïse, l'enfant du pays, dont l'assassinat a été perpétré en pleine nuit, avec une apparente passivité des agents censés surveiller son domicile. Haïti est gangréné par l'insécurité et la loi des gangs, un fléau qui a empiré sous le mandat de M. Moïse. Le directeur général de la police nationale, Léon Charles, arrivant aux services commémoratifs officiels du président Moïse, à Port-au-Prince, Reuters / RICARDO ARDUENGOLa police d'Haïti a diffusé des photos de Léon Charles en train de visiter l'esplanade où se dérouleront les funérailles nationales, en bordure de laquelle une vaste estrade couverte était en voie de construction. De vieilles rancœurs réapparaissentLa mort de Jovenel Moïse a fait resurgir les tensions historiques entre le Nord d'Haïti et l'Ouest, où se trouve la capitale, Port-au-Prince. Et notamment l'ancien antagonisme entre les deux composantes de la population haïtienne, les Noirs descendants d'esclaves plus au nord et les métis qu'on appelait mulâtres plus au sud et à l'ouest. Les habitants du Nord rappellent que Jovenel Moïse est le cinquième chef d'État originaire du Nord à avoir été tué dans l'Ouest, après Jean-Jacques Dessalines, Cincinnatus Leconte, Vilbrun Guillaume Sam, et Sylvain Salnave. Certains accusent les Haïtiens de l'Ouest d'avoir perpétré ces assassinats. C'est le cinquième président originaire du Nord à être assassiné. Cela dit beaucoup pour les gens du Nord. Ce n'est pas un hasard. Pour moi, l'assassinat du président est l'assassinat d'Haïti, de tous les nègres comme moi, de tous les fils de paysans, de tous les oubliés. C'est une lutte de classes, a estimé la maire de Cap-Haïtien, Yvrose Pierre. Des riverains ont ainsi érigé des barricades sur les routes nationales qui mènent au Cap-Haïtien afin, disent-ils, d'empêcher les gens de Port-au-Prince de venir assister aux funérailles. Jovenel Moïse est un fils du Cap-Haïtien, du grand Nord qui a été assassiné, a également déclaré Mme Pierre. Nous allons faire tout ce qui dépend de nous pour lui rendre un hommage bien mérité, à la hauteur de son importance pour notre ville, a-t-elle ajouté, alors qu'une messe devait être chantée ce jeudi dans la cathédrale Notre-Dame de l'Assomption. Jovenel Moïse photographié en décembre 2017. Photo Reuters / Ludovic MarinPour que justice lui soit rendueCarine, une croyante rencontrée près de l'église, confiait souhaiter que justice soit rendue au président Son assassinat m'attriste beaucoup. Je prie pour son âme. Je prie pour que justice lui soit rendue. Après son assassinat, on comprend mieux son importance. On comprend ses projets pour les masses défavorisées. » Une marche était prévue après la messe. À Port-au-Prince, plusieurs cérémonies d'hommage distinctes ont aussi été organisées cette semaine à la mémoire du président assassiné. L'une d'entre elles s'est déroulée en présence d'Ariel Henry, le nouveau premier ministre qui a pris ses fonctions mardi, promettant de rétablir l'ordre afin d'organiser des élections exigées par la population et la communauté internationale. Le ministre canadien des Affaires étrangères, Marc Garneau, a d'ailleurs félicité jeudi le premier ministre Henry pour la formation d’un nouveau gouvernement en Haïti. Il l'a également encouragé à maintenir un dialogue ouvert avec le peuple haïtien, appelant du même souffle l'ensemble des parties prenantes à s’investir pour rétablir le fonctionnement des institutions de l’État et garantir la tenue d’une élection d’ici la fin de l’année. La France réitère l'importance que les élections législatives et présidentielles fiables puissent se tenir dès que les conditions seront réunies, a déclaré jeudi la porte-parole du ministère français des Affaires étrangères. Une importance également réaffirmée jeudi par les États-Unis, qui ont nommé jeudi le diplomate Daniel Foote comme émissaire pour Haïti, chargé de faciliter la paix et la stabilité et la tenue d'élections libres et justes. M. Henry a promis de traduire en justice les assassins de Jovenel Moïse. La police haïtienne a pour l'instant procédé à l'arrestation d'une vingtaine de mercenaires colombiens et affirme avoir mis au jour un complot organisé par un groupe d'Haïtiens ayant des liens avec l'étranger, mais de nombreuses zones d'ombre demeurent. À lire aussi Le commanditaire de l’assassinat de Jovenel Moïse serait haïtien, selon la ColombieL'épouse du président assassiné de retour en Haïti pour les funéraillesHaïti et la COVID-19, absence de catastrophe annoncée Adacerita di balik pemindahan ribuan jenazah dari TPU Kumpi Saribah, di antaranya ada jasad yang masih utuh dan saat dipindahkan. Ada cerita di balik pemindahan ribuan jenazah dari TPU Kumpi Saribah, di antaranya ada jasad yang masih utuh dan saat dipindahkan. Sabtu, 30 April 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; Kisah jenazah Penghafal Alqur’an tetap utuh setelah dikubur berpuluh puluh tahun. Semua manusia awalnya berasal dari unsur tanah dan kelak juga akan kembali menjadi tanah. Dalam islam setiap jiwa yang telah mati wajib untuk dimandikan, dikafani, disolati dan dikuburkan. Luang kubur nantinya akan menjadi rumah abadi manusia hingga datangnya hari kiamat. Orang yang telah meninggal, akan berada di alam barzah hingga datangnya hari akhir. Dulu yang selama hidup tinggal dirumah mewah dan megah, Akan berubah seketika menjadi luangan sempit seteleha mati. Tubuh manusia yang dulu cantik dan tampan akan membusuk bagai bangkai lalu mengurai menjadi tanah. Namun, Adakalanya Allah SWT menjadikan tubuh jenazah manusia tetap awet dan utuh. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh amalan perbuatan manusia selama hidup. Banyak sekali kisah-kisah tentang jenazah yang jasadnya masih utuh meski telah lama di kubur. Seperti contoh para Nabi, Para wali, Para ulama, Penghafal Alqur’an dan Orang-orang sholih lainya. Di Indonesia sendiri, ternyata banyak sekali kisah jenazah orang-orang sholih yang jasadnya tetap utuh tanpa diawetkan. Berikut kisah selengkapnya sebagaimana dilansir dari situs NU Online KISAH JENAZAH HAFIDZ AL-QUR’AN UTUH Perkenalkan, wanita ini bernama Ibu Supaedah. Dalam keseharianya, ia bekerja sebagai seorang bidan disalah satu klinik. Ia asalnya berasal dari daerah Cirebon jawa barat dan berasal dari keluarga Ahli Alqur’an. Jadi meskipun ibu supaedah adalah seorang bidan, tapi ia adalah anak dari seorang penghafal al-Qur’an. Suatu hari ada seorang pria bernama kang toto membawa anaknya berobat ke klinik ibu supaedah, ia adalah seorang ustadz yang kala itu menjabat sebagai ketua LDNU Subang. Disela-sela waktu berobat, Ibu supaedah dan kang toto terjadi perbincangan yang serius. Ibu supaedah berkata “Pak ustadz, kira-kira kemana ya kalau mau mondokin anak..?” ibu supaedah ingin sekali memondokkan anak-anaknya ke pesantren Tahfidz al-qur’an di daerah Cirebon. Beliau memilih daerah Cirebon supaya anak-anaknya bisa lebih dekat dengan keluarga besarnya. Sang ustadz yang disapa kang toto itu lantas merekomendasikan beberapa pesantren tahfid alqur’an di daerah Cirebon jawa barat. Namun ada hal yang menjadi sebuah pertanyaan dalam diri sang ustadz, yaitu kenapa bu bidan ingin anak-anaknya mondok dan menghafal alqur’an. Biasanya orang tua akan menginginkan anaknya untuk mengikuti jejak karir mereka, seperti halnya jikalau orang tua bidan maka anak-anaknya akan diarahkan masuk sekolah kesehatan. La ibu satu ini kok malah memilih memasukkan putra-putrinya ke pondok pesantren untuk menghafal alqur’an. Sang ustadz lantas termenung, beliau lantas menanyakan alasan bu supaedah hendak memasukkan anaknya ke pesantren. Ibu supaedah lantas bercerita kepada sang ustadz tentang kisah nyata yang pernah dialami keluarganya. Pada suatu hari, Makam ayah ibu supaedah dilakukan pembongkaran sebab adanya alasan tertentu. Makam itu diketahui telah berusia 32 tahun, karena almarhum memang sudah lama wafat. Kemudian penggalian kubur dilaksanakan dengan di saksikan pula oleh seluruh keluarga besar. Tanah kubur lantas berlahan mulai digali. Namun ketika makam itu telah berhasil digali, alangkan terkejutnya orang-orang saat melihat ada sebuah jenazah yang masih utuh jasadnya. Jasad itu benar-benar masih utuh sempurna tanpa adanya bagian yang rusak dan hancur. Subhanallah, peristiwa ini bernar-benar membuat orang yang melihatnya terkagum-kagum. Termasuk salah satunya anak ibu supaedah, ia lantas bertanya kepada sang ibu “Bu, kenapa jasad kakek tak hancur..? Lakok masih utuh? Kan kakek telah wafat puluhan tahun yang lalu..?”. Ibu supaedah tak kuasa menahan tangis air mata. Bagaimana tidak, sang ayah yang telah membesarkanya ternyata telah mendapat derajat mulia disisi Allah SWT hingga jasadnya masih utuh meski telah lama dimakamkan. Ibu Supaedah lantas menjawab pertanyaan sang anak dengan cucuran air mata. Ia lantas menjelaskan siapa sosok sebenarnya sang kakek kepada anak-anaknya. Ibu supaedah menjelaskan jikalau sang kakek adalah seorang ahli al-qur’an dan penghafal alqur’an, hal inilah yang menyebabkan jasad sang kakek utuh dan tidak hancur. Saat itulah hati anak-anak bu supaedah tergerak ingin menjadi para penghafal al-qur’an. Mereka ingin bisa seperti kakekknya kelak, Alhasil anak-anak bu supaedah akhirnya memilih mondok di pesantren tahfidz al-qur’an. Subhanallah…. Sumber Dilansir dari NU OnlineBaca Juga Kisah Anak Yang Menolong Orang Tuanya Di Alam Kubur Dengan Bacaan Al-Qur'an .
  • snj43au5ya.pages.dev/166
  • snj43au5ya.pages.dev/249
  • snj43au5ya.pages.dev/214
  • snj43au5ya.pages.dev/237
  • snj43au5ya.pages.dev/166
  • snj43au5ya.pages.dev/395
  • snj43au5ya.pages.dev/280
  • snj43au5ya.pages.dev/224
  • snj43au5ya.pages.dev/36
  • jenazah santo santa yang masih utuh